http://rika-erliana.blogspot.com

Kamis, 17 November 2011




Media Pendidikan
Karya Dr. Arif Sadiman, M.Sc.
Proses Belajar Mengajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Proses ini terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Dalam proses belajar mengajar guru bukanlah satu-satunya sumber belajar karena ada sumber belajar yang lain. Jenis sumber belajar yang lain adalah pesan yaitu ajaran atau informasi yang akan dipelajari atau diterima oleh siswa peserta latihan. Bidang studi / materi latihan jenis ini adalah : bahan (materials), alat (advice), teknik, lingkungan (setting).
 Proses balajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran / media tertentuke penerima pesan. Pesan, sumber pesan,media dan penerima pesan adalah komponen2 proses komunikasi. Faktor penghambat proses komunikasi yang biasa dikenal dengan barriers atau noises. Adanya hambatan psikologis seperti minat,intelegensi,keterbatasan,dll. Ada hambatan yang lain yaitu kultural seperti adat istiadat, norma2 sosial,dll dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar.
Kegunaan media pendidikan :
·         Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
·         Mengatasi  keterbatasan ruang, waktu,dan daya indra.
·         Mengatasi sikap pasif anak didik.
·         Memperbaiki keberagaman latar belakang lingkungan pendidik dan siswa.
Macam2 media antara lain :
ü  Media grafis (gambar,sketsa, diagram, bagan, grafik, papan flanel, peta/globe, dsb)
ü  Media audio (radio, alat perekam pita magnetik, lab. Bahasa)
ü  Media proyeksi diam (film bingkai & rangkai, media transparasiproyektor, mikrofis, dsb)
Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi, dan keterbatasan yang adadengan mengingat kemampuan dan sifat khasnya media yang bersangkutan, dan pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.
Pola  pemanfaatan media pendidikan dapat dilakukan dengan :
û  Pemanfaatan media dalam situasi di kelas
Dalam merencanakan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu.
û  Pemanfaatan media diluar situasi kelas
a)    Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol/di awasi. Pemakai media menggunakan media menurut kebutuhan masing2. Contoh jenis pemakaian media :
-        Pemakaian kaset pelajaran bahasa inggris
-        Pemanfaatan program siaran radio pendidikan
b)    Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik. Dengan begitu, mereka dapat menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan mengikuti tujuh pola belajar mengajar tertentu.. contoh pemakaian program media secara terkontrol :
-        Pemanfaatan siaran radio pendidikan untuk penataran guru
-        Pemanfaatan media untuk untuk mencapai ijasah persamaan SMA di AS
-        Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok, massal.
Adapun strategi pemanfaatan media supaya dapat digunakan secara efektif dan efisien perlu mengikuti langkah2 sebagai berikut :
1)     Persiapan sebelum menggunakan media, dengan mempelajari buku petunjuk dan mengikuti langkah yang disarankan.
2)    Kegiatan sebelum menggunakan media, perlu suasana tenang yang tidak mengganggu konsentrasi.
3)    Kegiatan tindak lanjut, yaitu untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai, selain itu untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan.
Peralatan media meliputi jenis, kegunaan, model, nama bagian dan
kegunaannya, pengoprasian, perawatan dan pemanfaatan  media. berikut bagian dalam peralatan2 media itu :
1)     Peralatan proyeksi (optik) terdiri dari :
a)    Overhead projector (OHP)
b)    Microform reader
c)    Proyektor film rangkai
d)    Proyektor film bingkai
e)    Proyektor film gelang
f)     Proyektor film



2)    Peralatan elektronik meliputi :
a)    Radio perekam kaset audio
b)    Penala radio
c)    Perekam pita audio
d)    Perekam kaset audio
e)    Amplifier
f)     Loudspeaker
g)    Perekam kaset audio sinkron
h)    Perekam pita video
i)     Perekam kaset video
j)     Piringan video
k)    Sambang video
l)     Video monitor
m)   Proyektor video





Rabu, 09 November 2011

PEMANFAATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH


PEMANFAATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Buah karya dari Dr. H. Mukminan, seorang PAKAR PENDIDIKAN

Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi upaya pembaharuan bidang pendidikan atau pembelajaran di Indonesia senantiasa dilakukan. Model pembelajaran berbasis teknologi multimedia yang secara sengaja dan kreatif dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan pembelajaran, kiranya merupakan alternatif yang akan banyak memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang dapat dicapai di dalam kelas maupun di luar kelas dan pesan-pesan pembelajaran, perlu dikemas dengan memperhatikan kaidah serta prinsip teknologi pembelajaran dalam bentuk teknologi multimedia. Dengan pemanfaatan teknologi multimedia diharapkan pesan pembelajaran dapat dikemas lebih sistemik-sistematik sehingga dapat diterima oleh siswa dengan baik dan mudah, serta menciptakan pembelajaran yang menyenangkan (enjoyment atau joyful learning), fleksibel dalam dimensi waktu, serta mengembangkan potensi siswa secara individual..
Kemajuan di bidang teknologi pendidikan (educational technology), maupun teknologi pembelajaran (instructional technology) menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran (instructional media) serta peralatan-peralatan yang semakin canggih (sophisticated). Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran pebelajar dan pemanfaatan teknologi multimedia. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-kompetensi yang terkait dengan keterampilan proses, peran media pembelajaran menjadi semakin
penting. Pembelajaran yang dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam rangka meningkatkan ketercapaian kompetensi

v  TEKNOLOGI MULTIMEDIA
Yusufhadi Miarso (1985) memberikan batasan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Batasan yang sederhana ini memiliki arti yang sangat luas dan mendalam, mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran.
Konsep teknologi multimedia bukan sekadar penggunaan media secara majemuk untuk pencapaian kompetensi tertentu, namun mencakup pengertian perlunya integrasi berbagai jenis media yang digunakan dalam suatu penyajian yang tersusun secara baik (sistemik dan sistematik).
Bentuk-bentuk teknologi multimedia yang banyak digunakan di kelas/sekolah adalah kombinasi multimedia dalam bentuk satu kit (perangkat) yang disatukan. Satu perangkat (kit) multimedia adalah gabungan bahan-bahan pembelajaran yang meliputi lebih dari satu jenis media dan disusun atau digabungkan berdasarkan atas satu topik tertentu. Perangkat (kit) ini dapat mencakup slide, film, suara, gambar diam, grafik, peta, buku, chart, dan lain-lain menjadi satu model. Misalnya: CD pembelajaran atau CD interaktif.
Dengan melihat sejumlah karakteristiknya, maka TM memiliki sejumlah manfaat di antaranya:
û  mengatasi kelemahan pada pembelajaran kelompok maupun individual,
û  membantu menjadikan gambar atau contoh yang sulit didapatkan di lingkungan sekolah menjadi lebih konkrit,
û  memungkinkan pengulangan sampai berkali-kali tanpa rasa malu bagi yang berbuat salah,
û   mendukung pembelajaran individual,
û  lebih mengenal dan terbiasa dengan komputer,
û   merupakan media pembelajaran yang efektif,
û  menciptakan pembelajaran yang “enjoyment” atau “joyful learning.
v  MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI MULTIMEDIA
Berbicara multimedia adalah identik dengan pembelajaran dengan komputer, mandiri dan interaktif. Pembelajaran berbasis Teknologi Multimedia (TM), dimaksudkan adalah model atau produk desain pembelajaran yang secara sengaja didesain dan dikembangkan dengan teknologi multimedia sebagai basis guna memfasilitasi dan memudahkan belajar.
v  KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DENGAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA
Karakteristik utama dari pembelajaran dengan teknologi multimedia adalah mengintegrasikan berbagai bentuk materi seperti: teks, gambar, grafis, dan suara yang dioperasikan dengan komputer. Pembelajaran dengan teknologi multimedia sangat bermanfaat bagi siswa, setidak-tidaknya dalam beberapa hal seperti: mendorong rasa ingin tahu siswa, mendorong keinginan untuk mengubah sesuatu yang sudah ada, dan mendorong keinginan siswa untuk mencoba hal-hal yang baru, dan lain-lain.
Kelebihan: Pembelajaran dengan teknologi multimedia memiliki kelebihan-kelebihan antara lain ;
    memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dengan materi pembelajaran
    proses belajar secara individual sesuai kemampuan siswa
    menampilkan unsur audiovisual.
    menciptakan proses belajar yang berkesinambungan.
Kekurangan. Beberapa kekurangan dari pembelajaran dengan teknologi multimedia di antaranya adalah:
    pembelajaran dengan teknologi multimedia mengharuskan dioperasikan melalui komputer sebagai perangkat keras (hardware)-nya
    peralatan untuk memanfaatkannya relatif mahal,
     perlu keterampilan khusus untuk mengoperasikannya

EKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PERANANNYA DALAM TRANSFORMASI PENDIDIKAN




TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PERANANNYA DALAM TRANSFORMASI PENDIDIKAN
Posted by forumsejawat 28 Oktober 2010 .
Beberapa Kecendrungan Pendidikan
Perkembangan masyarakat akan membawa pengaruh terhadap perkembangan nilai, prinsip, dan prosedur dalam pendidikan. Dahulu misalnya, nilai yang di anggap baik adalah “patuh” tanpa mempertanyakan alasan dan tujuan; distribusi normal dalam tiap kelompok di anggap sebagai prinsip yang harus dipegang; dan mengulang-ulang dianggap sebagai prosedur mengajar yang paling baik diterapkan untuk segala macam bidang ajaran.
Berbagai usaha pembaharuan kecil-kecilan (reformasi) memang telah dilakukan, namun kini yang sebenarnya diperlukan adalah transformasi pendidikan, dimana hakikat, lembaga, dan fungsi pendidikan dikembangkan dengan menggunakan nilai, prinsip, dan prosedur baru secara menyeluruh. Beberapa kecendrungan baru berikut ini, menurut Miarso (1988) dapat dijadikan dasar pertimbanagan perlunya usaha transformasi itu. Diantanya :
1.   Belajar menyelidik, yaitu meliputi kemampuan seseorang dalam menggunakan proses dan prosedur intelektual untuk memecahkan masalah akademis maupun praktis yang dihadapinya. Dalam kalangan ilmu alamiah kemampuan ini disebut dengan “belajar menemukan” (discovery learning)
2. Belajar mandiri, kemampuan ini penting karena keberhasilan dalam “kehidupan” akan diukur dari kesanggupan bertindak dan berpikir sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain.


3. Belajar stuktur bidang studi, karena kemampuan manusia terbatas, sedang informasi terus bertambah, maka cara yang lebih bermakna adalah bila kita mampu mempelajari gagasan umum yang dijadikan dasar dalam menyusun, menafsirkan, dan mempekirakan gejala yang ada dalam bidang studi itu, atau dengan kata lain mempelajari struktur bidang studi.
4. Belajar mencapai penguasaan, prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap peserta didik mampu menguasai apa yang dipelajarinya.
5. Pendidikan untuk perkembangan kepribadian, perkembangan ini merupakan perkembangan segala aspek kepriabadian secara utuh, bukan hanya menekankan pada aspek kognitif saja melainkan pula keyakinan, minat, dan nilai yang membentuk pribadi seseorang.
6. Pendekatan system, sebagai suatu prrosedur yang dikembangkan dalam ilmu manajemen, telah banyak diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.
7. Persebaran waktu, pendidikan itu berlangsung sepanjang waktu, terutama waktu jaga setiap orang. Berkaitan pula dengan konsep “pendidikan sepanjang hayat” maka pendidikan ini mempunyai waktu yang sangat luwes.
8. Persebaran tempat, erat kaitanya dengan persebaran waktu, maka kegiatan pendidikan itu pada dasarnya dapat berlangsung dimana saja. Namun, bila mana dikehendaki agar pendidikan itu terarah dan terawasi perlu ditata terlebih dahulu bentuk kelembagaan dan tata caranya.
9. Keanekaragaman sumber, pada awalnya kebudayaan, manusia memperoleh pendidikan dari alam sekitarnya, yang terdiri dari sumber insani dan sumber non insani, yaitu berupa lingkungan, alat, media dan sebagainya.

10. Diferensiasi peranan, sejalan dengan adanya berbegai macam sumber insani, maka guru harus berbagi peranan dengan orang lain yang mempunyai tugas dan fungsi khusus.
11. Ekonomi pendidikan, pendidikan sebagai suatu proses yang menciptakan hasil, tidak mungkin terbebas dari pertimbangan ekonomi.
12. Perkembangan teori dan prinsip, ilmu pendidikan bukan disiplin yang mati, melainkan berkembang sesuai dengan perkembangan daya pikir, keadaan, dan kebutuhan manusia.
          Dengan adanya usaha-usaha di atas diharapkan adanya perubahan yang menuju pendidikan yang lebih baik lagi dan membawa dampak perubahan terhadap peningkatan mutu pendidikan ini. Serta penggunaan teknologi pendidikan supaya lebih mempermudah dan menunjang proses belajar agar  tercipta pembelajaran yang lebih optimal lagi.